Peci Rajut Buatan Warga Bedukan Pleret Bantul Laris Hingga ke Mancanegara

23 Agustus 2022
Rifqi Fatoni
Dibaca 446 Kali
Peci Rajut Buatan Warga Bedukan Pleret Bantul Laris Hingga ke Mancanegara

InfoPleret - Selama bulan Ramadhan perajin peci rajut di padukuhan Bedukan RT 05, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul kebanjiran pesanan. Bahkan peningkatan pesanan peci sudah terasa sebulan sebelum Ramadhan.

Husni Habibulloh (22), pemilik usaha peci rajut Al-Husni menceritakan bahwa usaha yang dilakukan oleh keluarganya ini sudah berlangsung sejak tahun 2002. Setelah ayahnya meninggal tahun 2020, dirinyalah yang kini melanjutkan usaha tersebut.

"Alhamdulillah, kalau bulan-bulan biasa bisa mendapatkan omzet Rp 4-5 juta dan bulan Ramadhan bisa 2 kali lipat," ujarnya Kamis (14/4/2022). Sebelum Ramadan, dalam satu bulan pihaknya bisa memproduksi 1.500-2.000 peci dengan mempekerjakan karyawan berjumlah 20 orang. Selama bulan Ramadan produksi peci bisa dua kali lipatnya. "Untuk tahun 2022, kami sudah mempersiapkannya sejak satu bulan sebelumnya," imbuhnya.

Husni menyatakan bahwa dirinya memproduksi banyak jenis peci rajut, yakni dari jenis kopiah, peci rajut lipat, peci rajut Aceh, peci Taliban yang berwarna putih, dan yang terbaru peci Bargus. "Peci Bargus atau peci barokah Gus Dur karena kami terinspirasi dari peci rajut ala Gus Dur," katanya.

Bersama 20 orang karyawannya, dalam sehari setiap orang dapat memproduksi peci tidak lebih dari 10 buah. Namun untuk peci full rajut seperti peci rajut aceh, satu karyawannya bisa membuat 3-4 buah. Sedangkan untuk model Bargus bisa 7-8 buah per hari. Untuk bahan baku, Husni menyebut menggunakan kain strimin impor dari Jepang. Selanjutnya benang nylon, pitrit, hingga tempurung kelapa yang dipasang sebagai hiasan di atas peci rajut aceh.

Untuk pemasarannya, Peci Al-Husna sudah merambah ke berbagai daerah, dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri hingga ke Jawa Tengah, luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan hingga luar negeri. Sedangkan untuk penjualan, Husni masih mengandalkan secara online dan offline dengan memanfaatkan jaringan pondok pesantren.

Terkait alasan tingginya permintaan peci rajut, Husni mengaku karena peci buatannya memiliki keistimewaan dibandingkan peci jenis lainnya. Selain dibuat tangan langsung, peci rajut tidak gerah saat dikenakan.  "Keistimewaan peci rajut ini bisa dicuci, kalau peci songkok kan dicuci bisa rusak. Jadi peci rajut bisa tahan awet," ungkapnya. "Ada juga yang full ac jenis peci Bargus ini," ujarnya disambung tawa. (nto)  


Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com