Jumlah Surat Kematian di Kalurahan Pleret Tahun 2021-2024 berdasarkan Padukuhan

31 Januari 2025
Tim Pendata
Dibaca 8 Kali
Padukuhan 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5)
Bedukan 4 5 5 7
Gunungan 2 0 3 9
Gunungkelir 7 15 13 9
Kanggotan 3 20 23 12
Karet 3 14 13 18
Kauman 3 18 13 7
Kedaton 4 27 11 13
Keputren 1 13 3 5
Kerto 3 16 12 20
Pungkuran 1 0 1 0
Trayeman 7 12 13 13
Jumlah 38 140 110 113
Sumber : Catatan Administrasi Kalurahan Pleret    


Pada tahun 2021, jumlah surat kematian di Kalurahan Pleret relatif rendah, dengan total 38 kasus. Padukuhan dengan jumlah tertinggi adalah Gunungkelir dan Trayeman, masing-masing mencatat 7 kasus, sementara beberapa padukuhan seperti Keputren dan Pungkuran hanya mencatat 1 kasus. Sebagian besar padukuhan memiliki angka antara 2 hingga 4 kasus, menunjukkan situasi kematian yang relatif stabil di tahun ini.

Tahun 2022 mengalami lonjakan signifikan menjadi 140 kasus. Hampir semua padukuhan mengalami peningkatan, terutama Kedaton (4 menjadi 27), Kanggotan (3 menjadi 20), Kauman (3 menjadi 18), dan Kerto (3 menjadi 16). Pungkuran tetap rendah dengan nol kasus. Lonjakan ini menjadi titik puncak selama empat tahun terakhir, menandakan adanya faktor tertentu yang menyebabkan peningkatan kematian secara signifikan.

Jumlah surat kematian menurun menjadi 110 kasus pada tahun 2023. Padukuhan Kanggotan tetap tinggi dengan 23 kasus, Karet dan Kauman masing-masing 13 kasus, sementara Keputren turun drastis menjadi 3 kasus. Penurunan ini menunjukkan adanya stabilisasi atau perbaikan kondisi yang mempengaruhi angka kematian di sebagian besar padukuhan.Pada tahun 2024, total surat kematian sedikit meningkat menjadi 113 kasus. Padukuhan Kerto menjadi yang tertinggi dengan 20 kasus, diikuti Karet (18) dan Gunungan (9). Beberapa padukuhan seperti Pungkuran tetap rendah dengan nol kasus. Tren ini menunjukkan kecenderungan stabil dengan fluktuasi ringan di beberapa padukuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


Secara keseluruhan, jumlah surat kematian di Kalurahan Pleret mengalami fluktuasi signifikan selama 2021–2024, dengan lonjakan tajam pada 2022 dan penurunan pada 2023, kemudian stabil kembali pada 2024. Padukuhan seperti Kedaton, Kanggotan, Karet, dan Kerto cenderung menyumbang angka kematian tertinggi, sementara Pungkuran dan Keputren menunjukkan angka yang relatif rendah. Tren ini menggambarkan pola kematian yang tidak merata antar padukuhan dan menekankan adanya faktor lokal yang mempengaruhi angka kematian.

Konsep Definisi

Surat Kematian : dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah desa untuk menyatakan bahwa seseorang telah meninggal dunia.
Padukuhan : pembagian wilayah administratif di Indonesia yang berkedudukan di bawah Kelurahan atau Desa.