Pertunjukan "Tahta Untuk Rakyat" Warnai Program Jelajah Budaya Paramuka Milang Carita

14 Oktober 2024
Rifqi Fatoni
Dibaca 64 Kali
Pertunjukan

Bantul, 13 Oktober 2024 – Dalam rangkaian Program Jelajah Budaya “Paramuka Milang Carita-Tahta Untuk Rakyat” yang menjadi bagian dari Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 - Umpak Buka, sebuah pertunjukan seni berjudul "Pembacaan Esai Tahta Untuk Rakyat" sukses digelar pada Minggu, 13 Oktober 2024, pukul 15.00-17.30 WIB. Acara berlangsung di halaman Gapura Makam Panjang Mas dan Ratu Malang, Gunung Kelir, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, dan menarik perhatian masyarakat setempat serta pecinta seni dari berbagai kalangan.

Pertunjukan ini menampilkan kolaborasi antara seni sastra, musik, dan tari, dengan pembacaan esai karya Fajar Suharno yang dibawakan oleh seniman kenamaan Yogyakarta seperti Landung Simatupang dan Butet Kartaredjasa. Keduanya menghadirkan penampilan yang memukau, mengekspresikan makna mendalam esai bertajuk "Tahta Untuk Rakyat" yang mengangkat tema kekuasaan dan kedekatannya dengan rakyat dalam sejarah Yogyakarta.

Acara ini turut dimeriahkan oleh Musik Puisi Karawitan Dinasti, sebuah kelompok musik tradisional yang dipimpin oleh Novi Budianto dan beranggotakan musisi seperti Joko Kamto, Godor Widodo, Vincensius Dwimawan, Narto Piul, dan lainnya. Mereka mempersembahkan alunan musik karawitan yang mengiringi pembacaan esai dengan suasana magis, memperkuat atmosfer pertunjukan di situs budaya bersejarah ini.

Selain itu, penampilan dari sejumlah seniman seperti Hendro Pleret, Bagus Mazasupa, Rendra Bagus Pamungkas, Siti Fauziah Saekhoni, Fitri Setyaningsih, Kinanti Sekar, dan Aik Vela, membawa monolog dan tari yang melengkapi pertunjukan dengan berbagai ekspresi seni yang menggugah.

Acara yang diadakan di situs bersejarah Ratu Malang ini, tidak hanya menjadi hiburan budaya tetapi juga refleksi terhadap pentingnya nilai-nilai budaya lokal dalam menghadapi dinamika kekuasaan dan masyarakat. Lokasi ini dipilih karena nilai sejarah yang dalam serta keterkaitannya dengan perjalanan panjang kebudayaan di Yogyakarta, menjadikannya panggung ideal bagi pertunjukan yang mengusung tema kritis ini.

Melalui program Paramuka Milang Carita, Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 berupaya untuk menjelajahi dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya serta sejarah lokal kepada generasi muda dan masyarakat luas. Pertunjukan ini merupakan bagian dari usaha untuk menjaga dan merawat tradisi yang hidup di masyarakat Yogyakarta, serta mengingatkan kembali akan pentingnya kebudayaan dalam menjaga identitas dan kekuatan rakyat.

Festival ini akan terus berlanjut dengan berbagai kegiatan seni dan budaya lainnya yang akan dilaksanakan di berbagai lokasi di Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat posisi kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.