Partisipasi Tinggi Warnai Jaring Aspirasi Bamuskal Pleret di Padukuhan Kauman

Pleret — Kegiatan Jaring Aspirasi yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Pleret pada Senin malam, 4 Agustus 2025 pukul 19.30 WIB berlangsung penuh antusiasme. Bertempat di Rumah Ibu Hj. Hartati, Gerjen, Kauman, puluhan warga hadir menyampaikan beragam masukan, kritik, dan harapan dalam forum terbuka yang dipandu oleh Ibu Armi Septiana.
Masyarakat Didorong Aktif dan Kritis
Acara dibuka dengan sambutan dari Bapak Giyanto, perwakilan Bamuskal. Ia mengapresiasi tingginya partisipasi warga dan mengajak seluruh masyarakat untuk berani menyampaikan pendapat secara terbuka, jujur, dan konstruktif, demi menciptakan pemerintahan Kalurahan yang lebih baik, inklusif, dan transparan.
Pemaparan Program Prioritas Kalurahan
Dalam sesi pemaparan, Sekretaris Bamuskal, Bapak Marwanto, S.E., menekankan pentingnya keterbukaan informasi. Ia mengajak warga untuk memanfaatkan Website Resmi Kalurahan Pleret sebagai pusat informasi mengenai kegiatan, laporan keuangan, dan program pembangunan desa.
Sementara itu, Ketua Bamuskal, Bapak Muhammad Sholikhan, S.T., menjelaskan program strategis Kalurahan berupa pendirian unit usaha koperasi “Desa Merah Putih”. Koperasi ini akan mengelola Dana BKK Pertanahan melalui program breeding domba, yang melibatkan langsung para peternak lokal.
Beliau juga mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk lahan hijau akan dibebaskan sebagai bentuk insentif pelestarian lingkungan. Selain itu, 20na Desa akan dialokasikan sebagai penyertaan modal BUMKAL, guna mendukung program ketahanan pangan seperti Plasma Domba, yang pendaftarannya masih dibuka hingga 10 Agustus 2025.
Warga Aktif Sampaikan Aspirasi
Sesi diskusi menjadi inti dari kegiatan ini. Berbagai aspirasi disampaikan warga, antara lain:
-
Permintaan pembangunan drainase di RT 06 untuk mengatasi genangan.
-
Pertanyaan mengenai pengelolaan Lapangan Sultan Agung (Mbabrik), termasuk tanggung jawab atas sampah yang sering ditinggalkan oleh bus wisata industri.
-
Apresiasi dari FPRB terhadap dukungan anggaran Kalurahan, yang memungkinkan pelaksanaan pelatihan seperti Water Rescue di Banyu Kencono.
-
Keluhan perwakilan pemuda mengenai lampu penerangan yang tidak tersedia di utara Pasar Pleret, khususnya di depan pasar unggas, serta kondisi jalan yang rusak.
-
Trafo di utara RS Permata Husada sering mengalami korsleting dan memerlukan perhatian pihak terkait.
-
Di Kauman telah dimulai program rumah pilah sampah. Warga mengusulkan adanya penyuluhan pilah sampah di tiap RT, pengenalan Losida (Lodong Sisa Dapur), dan pembuatan biopori di rumah masing-masing sebagai langkah pengelolaan sampah organik dan pengurangan risiko banjir. Ini selaras dengan instruksi Bupati Bantul yang mewajibkan ASN membuat biopori di rumah sebagai contoh nyata bagi masyarakat.
-
Terkait ketahanan pangan, warga mendukung slogan Lurah "Mangan opo sing ditandur, tandur opo sing dipangan", dan berharap program ini diperkuat melalui edukasi serta pemberdayaan warga dalam budidaya pangan lokal.
-
Usulan dari Kader Posyandu agar Pemerintah Kalurahan rutin mengagendakan peningkatan kapasitas kader minimal satu kali dalam setahun sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka di masyarakat.
Harapan Bersama untuk Kalurahan yang Lebih Baik
Kegiatan ditutup dengan harapan agar seluruh masukan warga tidak hanya menjadi catatan, namun ditindaklanjuti secara nyata oleh Pemerintah Kalurahan dan lembaga terkait. Forum ini menjadi bukti bahwa masyarakat Pleret peduli dan siap terlibat aktif dalam proses pembangunan.
Partisipasi warga dalam jaring aspirasi seperti ini merupakan pilar penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang demokratis, transparan, dan berkelanjutan.

Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin