Warga Pleret Antusias Sampaikan Aspirasi dalam Forum Jaring Aspirasi Bamuskal di Padukuhan Gunungan

01 Agustus 2025
Dewi Orisya
Dibaca 2 Kali
Warga Pleret Antusias Sampaikan Aspirasi dalam Forum Jaring Aspirasi Bamuskal di Padukuhan Gunungan

Pleret, 30 Juli 2025 – Suasana penuh semangat dan partisipatif tampak mewarnai kegiatan Jaring Aspirasi yang diselenggarakan oleh Bamuskal Kalurahan Pleret pada Rabu malam (30/7), pukul 19.30 WIB, bertempat di Mushola Adz Dzakirin, Dusun Gunungan. Kegiatan ini dipandu oleh Sdr. Khusni Khabibulloh dan dihadiri oleh puluhan warga yang antusias menyampaikan berbagai saran, kritik, serta harapan untuk kemajuan Kalurahan.

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Bamuskal, Bapak Giyanto, yang mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga dalam forum dialog terbuka ini. Dalam sambutannya, beliau mengajak masyarakat untuk tidak ragu menyuarakan ide dan masukan secara konstruktif, demi pembangunan Kalurahan yang lebih baik dan inklusif.

Pemanfaatan Teknologi dan Program Unggulan Desa

Sekretaris Bamuskal, Bapak Marwanto, S.E., menyampaikan pentingnya keterbukaan informasi dan mengajak masyarakat untuk mengakses Website Kalurahan Pleret sebagai sumber utama informasi terkait kegiatan, laporan keuangan, dan program-program desa yang kini dapat diakses secara real-time dan transparan.

Sementara itu, Ketua Bamuskal, Bapak Muhammad Sholikhan, S.T., memaparkan program unggulan Kalurahan, yakni pendirian unit usaha Koperasi "Desa Merah Putih". Koperasi ini akan mengelola bantuan Dana BKK Pertanahan melalui program breeding domba yang melibatkan para peternak lokal.

Beliau juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026 mendatang, PBB untuk lahan hijau akan dibebaskan, dan sebesar 20�na Desa akan disalurkan sebagai penyertaan modal untuk BUMKAL dalam program ketahanan pangan, khususnya sektor peternakan.

Warga Sampaikan 18 Aspirasi Penting

Dalam sesi diskusi, warga dengan aktif menyampaikan berbagai aspirasi dan permasalahan lokal, di antaranya:

  1. Apresiasi atas diterimanya Kartu Tani yang sebelumnya sulit diperoleh.

  2. Keluhan karena RT tidak dilibatkan dalam pertemuan PKH, namun sering dimintai pertanggungjawaban saat terjadi masalah.

  3. Permintaan penambahan satu unit jamban untuk keluarga besar yang hanya memiliki satu closed.

  4. Permintaan kejelasan tentang penggandaan kunci ruang gamelan dan penanggung jawabnya.

  5. Pertanyaan terkait ketersediaan BPJS untuk mantan RT.

  6. Usulan dana perbaikan fasilitas kesehatan kampung.

  7. Permintaan agar desa menyediakan dana layatan sebesar Rp1 juta.

  8. Usulan penilaian keindahan lingkungan dilakukan secara silent, dan pemenang akan diundangan menjadi tamu kehormatan dalam acara peringatan upacara HUT RI.

  9. Pertanyaan apakah Dana Keistimewaan bisa digunakan untuk mengembangkan wisata industri home industry di Gunungan, karena hampir 80% warga nya Home Industri.

  10. Permintaan diadakannya penyuluhan psikologi untuk ibu, pasangan suami-istri, dan anak-anak.

  11. Permintaan agar akses pupuk di KUD dipermudah, seperti dulu cukup dengan KTP.

  12. Keluhan bahwa pengurusan akta kematian kini lebih lambat dibandingkan dulu.

  13. Masalah pembentukan Pokgiat yang belum terealisasi.

  14. Keluhan tentang drainase tersumbat di barat Gunungan yang mengakibatkan banjir dan kerugian petani.

  15. Apresiasi kepada Pemkal karena telah memfasilitasi peningkatan kapasitas kader.

  16. Apresiasi atas PMT yang sudah diterimakan walau masih dalam jumlah kecil.

  17. Pertanyaan tentang asal data PKH.

  18. Harapan agar usulan Musduk benar-benar masuk APBKal dan tidak hilang di tengah jalan.

Penutup dan Harapan

Acara ditutup dengan harapan bahwa forum seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala agar aspirasi masyarakat benar-benar didengar dan ditindaklanjuti. Bamuskal juga berkomitmen untuk menjembatani suara warga kepada pemerintah Kalurahan dan memastikan setiap usulan yang relevan mendapatkan perhatian serius.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa partisipasi masyarakat adalah pondasi utama dalam pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya dialog terbuka ini, Kalurahan Pleret diharapkan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warganya.